0
Fenomena Ketindihan
Posted by Ezkiel FT
on
00.29
Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit
bergerak ataupun berteriak? Tenang, Anda tidak sedang diganggu makhluk halus.
Berdasarkan
ilmu medis, keadaan itu disebut sleep paralysis atau kelumpuhan tidur. Namun, banyak
masyarakat menyebutnya 'erep-erep'. Masyarakat juga selalu mengaitkan kondisi
ini karena ulah makhluk halus yang menindih tubuh......
.......kita.
Fenomena ini
bisa terjadi pada siapa saja. Setidaknya orang akan mengalaminya sekali atau
dua kali dalam hidupnya. Namun, Anda tak perlu khawatir, sleep paralysis biasanya tidak berbahaya.
Selama tidur,
aktivitas dan otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak, sehingga menyebabkan
kelumpuhan sementara. Bahkan kadang-kadang kelumpuhan tetap ada setelah orang
terbangun. Biasanya, kelumpuhan tidur diikuti dengan halusinasi. Orang yang
mengalami kelumpuhan tidur merasa seperti dicekik, dada sesak, badan sulit
bergerak dan sulit berteriak.
Ketika
seseorang tidur, aktifitas otak mengalami dua hal berbeda, yang disebut tidur
aktif atau REM (rapid eye
movement) dan tidur non-REM.
Non-REM selama
tidur akan menghasilkan gerakkan selagi Anda tidur, seperti berbicara dalam
tidur atau berjalan ketika tidur. Sedangkan REM akan mempengaruhi denyut
jantung, laju respirasi dan tekanan darah ketika tidur.
Secara
psikologis, sleep paralysis berhubungan dengan tidur di tahap REM,
dimana setelah mengalami tidur REM, mata terbuka namun paralysis tetap
bertahan.
Biasanya hal
ini mengakibatkan halusinasi. Sleep paralysis terjadi sekitar
2-3 menit. Setelah otak dan tubuh berhubungan kembali, penderita dapat
menggerakkan tubuhnya kembali. Namun, memori dari sensasi yang mengerikan atau mimpi buruk biasanya dapat
bertahan lama
Secara fisiologis, penyebab sleep paralysis belum
diketahui secara pasti. Sejauh ini, para psikologis memberikan gambaran umum
mengenai penyebab terjadinya sleep paralysis, seperti kebiasaan tidur menghadap
ke atas, pola tidur tak tentu, stress, dan perubahan mendadak pada lingkungan
ataulifestyle.
Posting Komentar